Friday, 29 July 2011

The Gamblis go to Sadranan Beach...

            Tiba di penghujung semester ditahun ini tak terasa satu semester udah ku leawti dengan berbagai tugas yang menguras tenaga, waktu, pkiran dan tentu saja menguras uang..hehehe tapi semester 4 ini saya rasa lebih enak di banding semester 3 kemarin saat ketemu mata kuliah lukis yang membuat saya harus begadang di padepokan BMTh untuk meyelesaikan tugas” yang numpuk..dan kemarin sebelum ujian berakhir salah satu dari temen saya Tejo ngajakin untuk main ke rumah nya karena disana sebelum bulan puasa diadain acara Rosullan. Apa itu Rosullan? Saya tidak akan membahas nya disini mungkin lain kesempatan akan saya coba jelaskan...
suasana di DPR sebelum go to Wonosari

lanjut lagi cerita nya ne..setelah ditentukan tgl nya akhir nya tiba juga yaitu tgl 12 Juli 2011 jam 8 pagi kumpul di DPR, ini  bukan DPR di senayan tapi DPR di kampus ku, yaitu kepanjangan  dari Dibawah Pohon Ringin :D..seperti biasa walaupun udah jam 8 lbh namun baru beberapa orang yang datang..waktu aku sampe sana baru ada Tejo >yang punya gawe jadi ya datang nya pertamax< ma tya cewek e tejo, BMTH, Bangkit,Akmal,Suluh,Aji,Raras, ma Septi..dan aku datang ma Annis..dan g lama kemudian datanglah Alpin..dan yang masih di tunggu yaitu dua sejoli Bayan dan faisal..setelah menunggu beberapa lama akhir nya dua sejoli itu muncul..dan langsung aja kita berangakat ke Wonosari…
ne suasana makan" di rumah tejo..
Setelah sampai di rumah nya tejo kita disambut dengan ramah oleh Ibu nya tejo dan adik nya yang lucu..kita istrahat dan makan” dulu sebelum lanjut ke pantai..gila makanan nya banyak banget kyk pas lebaran gitu.. mpe kenyang banget..setelah sholat Dzuhur kita berangkat ke pantai..itupun ma ibu nya tejo juga masih di bawain makanan buat bekal dipantai..wah bener” mantap plus ngirit g usah jajan :D..Jarak rumah tejo ke pantai +- 30 KM sama kayak dari rumah ku lo mau ke Parangtritis..dengan rute yang berkelok kelok dan naik turun dengan pemandangan kas gunung kidul yaitu pengunungan batu kapur menemani perjalanan menuju pantai.. dan akhir nya tiba juga di depan TPR pantai Baron..disini ne mulai cerita seru nya Tejo yang berada di paling depan sebagai penunjuk jalan secara mengejutkan menrobos TPR tersebut dengan cara lewat pintu keluar..dan dibelakang Tejo ada suluh ma akmal..yang juga ngikutin tejo untk coba menerobos..akhirnya dia dihadang oleh petugas namun juga masih bias lolos tapi si akmal dapat bogem mentah dari petugas..di belakan mereka masih ada Bangkit ma BMTH mereka juga ikut”an nerobos alhasil BMTH pun yang g tau apa” ikut kena bogem mentah dari petugas yang jaga :D..nah aku tepat dibelakan mereka..bukan nya takut tapi aku niat nya emang mau bayar itung” buat nambah koleksi tiket ku..karena kebetulan aku suka ngoleksi tiket..tapi bukan calo tiket ya..akhir nya aku ditanya ma petugas tersebut dengan muka yang sangar :D..
P : “ itu tadi yang nrobos temen nya ya ? “
A : “ bukan pak..” terpaksa berbohong :D
P : “ Dasar manusia biadab !! “ aku ma annis Cuma diem aja sambil ngmpet ngakak setelah bayar restribusi langsung lanjut lagi dan setelah ngumpul kita ngakak sambil aku bilang ma tmn” ku yan pada nrobos tadi lo mereka di bilang manusia biadab :D..dan setelah kita kumpul lanjut lagi perjalanan nya..aku kira tejo udah tau tempat nya ternyata dia lupa dan salah jalan dan lagi” kita ketemu dengan TPR lagi namun beda tempat..nah disini lagi” suluh ma akmal ketangkap kalo si bangkit ma BMTH berhasil lolos..setelah ber adu argument dengan petugas akhir nya suluh ma akmal di lepaskan oleh petugas tersebut ..
            Dan setelah perjalanan yang seru tadi akhirnya kami tiba juga di pantai sadranan..pantai yang g begitu panjang tapi indah..dengan ombak yang g begitu besar dan sangat jernih dengan pasir putih yang sangat menawan..berikut foto liburan The Gamblis..
The Gambllis

TT  >Tejo -Tya<




Pulau Kura-Kura :D

Wong Ilang....



hahahaha opo kui sik mlentus" :D


ih wow...


Ampun Boss aku bocah mu lho...


Tuesday, 19 July 2011

HUT Kab. Bantul


 Sejarah Singkat tentang Kab. Bantul bermula dari Pemerintah Hindia Belanda dan Sultan Yogyakarta pada tanggal 26 dan 31 Maret 1831 mengadakan kontrak kerja sama tentang pembagian wilayah administratif baru dalam Kasultanan disertai penetapan jabatan kepala wilayahnya. Saat itu Kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu Bantulkarang untuk kawasan selatan, Denggung untuk kawasan utara, dan Kalasan untuk kawasan timur. Menindaklanjuti pembagian wilayah baru Kasultanan Yogyakarta, tanggal 20 Juli 1831 atau Rabu Kliwon 10 sapar tahun Dal 1759 (Jawa) secara resmi ditetapkan pembentukan Kabupaten Bantul yang sebelumnya di kenal bernama Bantulkarang. Seorang Nayaka Kasultanan Yogyakarata bernama Raden Tumenggung Mangun Negoro kemudian dipercaya Sri Sultan Hamengkubuwono V untuk memangku jabatan sebagai Bupati Bantul.
Pada masa pendudukan Jepang, pemerintahan berdasarkan pada Usamu Seirei nomor 13 sedangakan stadsgemente ordonantie dihapus. Kabupaten Memiliki hak mengelola rumah tangga sendiri (otonom). Kemudian setelah kemerdekaan, pemerintahan ditangani oleh Komite Nasional Daerah untuk melaksanakan UU No 1 tahun 1945. Tetapi di Yogyakarta dan Surakarta undang-undang tersebut tidak diberlakukan hingga dikeluarkannya UU Pokok Pemerintah Daerah No 22 tahun 1948. dan selanjutnya mengacu UU Nomor 15 tahun 1950 yang isinya pembentukan Pemerintahan Daerah Otonom di seluruh Indonesia.

Pusaka dan Identitas Daerah

Tombak Kyai Agnya Murni berasal dari kata agnya berarti perintah atau pemerintahan dan murni adalah suci/bersih. Sehingga dengan tegaknya pusaka itu membawa pesan ditegakkannya nilai kehidupan berperadaban sebagai pilar utama membangun pemerintahan yang bersih. Tombak pusaka Kyai Agnya-murni mengisyaratkan pamoring kawula Gusti. Dalam khasanah Jawa, dikenal istilah budaya berpamor agama. Sehingga dalam dimensi vertikal memiliki makna pasrah diri dan tunduk patuh insan ke haribaan Sang Khalik. Dalam dimensi horizontal mengisyaratkan luluhnya pemimpin dengan rakyat.
Tombak pusaka ini diberikan oleh Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Peringatan Hari Jadi ke-169 Kabupaten Bantul, Kamis 20 Juli 2007. Tombak ini memiliki dapur Pleret, yang mengisyaratkan Kabupaten Bantul agar mengingat keberadaan Pleret sebagai historic landmark yang menandai titik awal pembaharuan pemerintahan Mataram Sultan Agungan yang cikal bakalnya berada di Kerta Wonokromo. Tombak yang memiliki pamor wos wutah wengkon (melimpahnya kemakmuran bagi seluruh rakyat), dapat eksis bila ditegakkan pada landeyan (dasar) kayu walikukun. Landeyan itu simbul keluhuran budaya berbasis ilmu berintikan keteguhan iman.
Kab. Bantul terdiri dari 17 kecamatan dan 75 kelurahan dengan luas wilayah 506,86 km2. di usia yang ke 180th ini segudang prestasi yang membangakan telah berhasil diraih oleh kabupaten yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia ini, dari segi akademik akhir" ini bantul mampu meraih nilai tertinggi di tingkat Provinsi bahkan sampai tinggkat Nasional. Selain itu di tahun ini juga Kab. Bantul pantas berbangga diri dengan Prestasi yang diraih Tim sepak bola Persiba Bantul yang berhasil menjuarai kompetisi divisi utama liga Indonesia. 
Namun selain berbagai prestasi yang telah diraih oleh pemerintah tersebut ada juga berbagai hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah yaitu dengan membuka berbagi lapangan kerja yang memadai karena masih banyak penganguran yang ada di kab. Bantul ini selain itu juga perbaikan insfratuktur desa seperti jalan di kampung saya yang sudah rusak parah dan banyak korban yang jatuh karena terpeleset tapi sampai saat ini belum ada perbaikan dari pemerintah.
Semoga di hari jadi Kab. Bantul yang ke- 180 ini Bantul semakin Jaya
"ojo isin dadi wong bantul"



Sebagian Sumber Di kutip dari :http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bantul

Monday, 4 July 2011

ASHABA

Asrihajo Bangunjiwo atau biasa di sebut ASHABA merupakan sebuah Perserikatan Sepakbola yang ada di kampung saya, PS. ASHABA ini menjadi wadah tempat berkumpul nya para pemuda di kampung saya yang suka bermain sepak bola. dulu nya tim ini hanya merupakan sebuah SSB atau sekolah sepak bola, namun kini lebih berkembang lagi dengan ada nya tim senior yang mengikuti kompetisi divisi II pengcab PSSI Kab. Bantul

statistics

dwitoro

sebagian kecil cerita hidup saya

Subscribe

Recent

Comment

Gallery

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Follow us on FaceBook

About

Powered by Blogger.

Popular Posts