Untuk
ke tiga kalinya saya dan teman-teman dari RWK ( Remaja Wijaya Kusuma) di
Pedukuhan Kalirandu akan ikut meramaikan Festival Kethoprak dalam rangka Gelar
Budaya Desa Bangunjiwo yang berlangsung mulai tgl 15-18 Oktober 2014. Kelompok
saya dari RWK Budaya mendapat jatah tampil pada tgl 16 Oktober 2014 main pada
jam pertama atau jam 20.00 WIB, walaupun ini besok menjadi penampilan ke tiga
kalinya dan lakon atau judul yang dibawakan sama pada penampilan sebelumnya,
sayapun memerankan tokoh yang sama namun bagi saya pribadi tetap saja
menimbulkan perasaan grogi maklum bukan seniman panggung betulan hehehe
Persiapan pertunjukan kethoprak ini juga dibilang cukup singkat, dengan latian
kurang lebih 1,5bln dan 2x dalam seminggu dan juga waktu latihan yang kurang
maksimal menjadi tantangan tersendiri, maklum para pemain kethoprak dari RWK
Budaya ini hampir 90% anak muda dan dengan basic yang berbeda-beda jadi ya
harap maklum, mereka sudah mau ikut berlatih dan ikut nguri-uri atau
melestarikan salah satu kesenian tradisional Jawa saja sudah bagus dan harus di
apresiasi, disini dalam bermain kethoprak kita bisa menjadi siapa saja yang
tentu saja itu bukan diri kita, itu salah satu pon yang dapat kita petik.
Lakon
dalam penampilan kali ini adalah “Ngundhuh Wohing Pakarti” maksudnya dalam
bahasa Indonesia adalah apa yang kita tanam itulah yang bakal kita petik, siapa
yang menanam kebaikan maka akan memperoleh balasan kebaikan juga, begitu
sebaliknya. Tertarik dan penasan dengan jalan ceritanya? Silahkan besok malem datang
ke Balai Desa Bangunjiwo untuk menyaksikan Kethoprak Mataram persembahan dari
RWK Budaya hehehe….
kita
terakhir tampil juga sudah dua tahun yang lalu, ya semoga saja penampilan besok
malam bisa berjalan dengan lancar dan sukses, dan yang pasti bisa menghibur
para penonton yang datang menyaksikan pertunjukan amin.
0 comments:
Post a Comment