Friday, 15 May 2015

Kebun Teh Nglinggo dan Air Terjun Sidoharjo Samigaluh

            Kamis 14 Mei 2015 yang bertepatan dengan hari libur hari besar keagamaan, sebenarnya beberapa hari sebelumnya saya ingin gowes ke daerah hutan pinus Dlingo terus turunnya melaui cino mati, namun sayang partner gowes saya berhalangan karena harus mengantar ibuknya periksa, oke rencana gowes kesana ditunda dulu. Malem kamis partner mbolang saya kemarin Tata wasapp saya, besok libur kemana sob? Saya jawab aja belum ada agenda karena mau gowes tapi batal, setelah berfikir mau kemana, akhirnya saya tawarin ke kebun teh Nglinggo, Samigaluh, Kulon Progo kayaknya asik untuk menyegarkan pikiran yang beberapa hari ini cukup dipusingkan gara-gara ada anak ababil yang ngancem-ngancem mau membunuh saya padahal masalahnya sih menurut saya amat sangat sepele.
            Oke saya tidak mau membahas lebih jauh lagi tentang ababil tersebut, yang penting Alhmadulillah sampai detik ini saya masih diberi hidup sama Alloh SWT, dan kalau memang takdirnya mati, semua manusia juga pasti akan mati, dan hikmah dari kejadian ini buat saya adalah untuk lebih berhati-hati dalam setiap perbuatan. Nah dari pada panik mikirin ababil tersebut mending saya tinggal piknik aja, dan seperti yang saya sebutkan tadi petualangan kali ini menuju ke kebuh Teh Nglinggo yang saat ini lagi cukup ngehitz, dan seperti petualangan saya ke Gunung Kidul Kemarin, sekali jalan dua tempat wisata terlampaui, untuk kali ini sebelum ke kebun teh, saya mampir ke Curug Sidoharjo karena memang jalurnya searah. Ya walaupun belum pernah ke kebun teh ataupun ke air terjun curug Sidoharjo tersebut, namun kalau jalan ke arah Samigaluh saya mah udah cukup hafal ya walaupun masih ngidupin GPS.
            Jalur yang saya lewatin kemarin dari arah sleman, baik Sayegan atau Godean langsung saja menuju kantor kecamatan Minggir, dari situ tinggal kebarat melewati jembatan Kali Progo sampai ketemu perempatan Dekso, dari perempatan Dekso tinggal ikutin aja jalan kebarat menuju Samigaluh, dan untuk menuju curug Sidoharjo nanti pas tanjakan ada plang menuju Mts  Samigaluh nah ikuti aja jalan tersebut yang berkelok dan naik turun dengan jarak kurang lebih 4.5 Kilometer, setelah ketemu Mts Samigaluh tersebut belok kiri, dan sudah ada petunjuk untuk menuju ke curug Sidoharjo tersebut. Untuk masuk mengunjungi curug Sidoharjo pengunjung dikenai biaya restribusi sebesar Rp. 4000 untuk parkir motor dan dua orang pengunjung, cukup murah sih, nah dari parkiran motor untuk mencapai ke air terjun tersebut kita harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak, dipinggir sawah dan disamping parit air, jadi kalau jalan hati-hati kalau ngak mau kecemplung keparit.
view air terjun Sidoharjo
            Setelah berjalan kurang lebih 15 menit dengan jalan yang cukup landai akhirnya tiba juga di air terjun Sidoharjo, air terjun tersebut cukup tinggi, tapi ngak ada keterangan berapa ketinggian air terjun tersebut jadi saya ngak tau tingginya berapa karena ngak sempet ngukur juga. Walaupun tinggi namun debit airnya ngak sederas kayak air terjun Tawangmangu di Karanganyar Jawa Tenggah, bahkan pas teman saya berkunjung ke sini pas debit air nya sangat kecil, jadi kalau mau kesini pastikan bukan pas musim kemarau karena bisa dipastikan airnya ngak mengalir. Karena waktu yang semakin sore dan masih ada tujuan selanjutnya maka saya tidak berlama-lama di curug tersebut, seperti biasa setelah berfoto-foto saya dan tata langsung balik keparkiran dan melanjutkan perjalanan ke kebun teh Nglinggo, akses jalan untuk menuju kesana cukup mudah, kita tinggal ikuti aja jalan nanjak yang cukup tinggi untuk menuju Samigaluh, setelah sampai atas ada pertigaan kalau kekanan menuju puncak suroloyo, kita ambil kiri dan ikuti aja jalan tersebut insya alloh berada dijalan yang benar sampai mentok pasar Plono kalau ngak salah nanti sudah ada petunjuk kekanan dengan jalan yang cukup naik menuju Desa Wisata Kebun Teh Nglinggo.
            Memasuki kawasan Desa wisata nglinggo pengunjung ditarik restribusi biaya masuk Rp. 3000 untuk satu motor dua orang, ngak tau kalau sendirian berapa, dan untuk tarif parkir Rp. 2000 untuk satu motor, kalau saya sarankan sih parkir diatas sekalian biar ngak capek jalannya kayak saya kemarin tapi kalau mau olahraga ya monggo. Kebun teh Nglinggo sendiri tak seluas kebun teh yang ada di puncak Jawa Barat, atau kebun teh yang pernah saya kunjungi juga di Karanganyar Jawa Tenggah, namun ya lumayanlah buat refershing dan melihat kebun the tanpa harus jauh-jauh keluar provinsi, ya walaupun Nglinggo juga sudah berada diperbatasan Provinsi DIY-JATENG, setelah sampai dikawasan kebun teh ada papan petunjuk menuju puncak apa gitu kemarin lupa namanya, karena penasaran sayapun menuju kesana dan abaikan dulu untuk berfoto dikebun teh, setalah berjalan kurang lebih 10 menit dan membayar restribusi sebesar Rp. 2000 kami pun tiba dipuncak tersebut, dan puncak tersebut sudah berada diwilayah Magelang Jateng. Kalau cuaca cerah saya kira dari atas puncak tersebut dapat melihat Gunung Sindoro dan Sumbing, sayang kemarin cuaca tidak cukup cerah, namun view dibawah cukup baguslah.
salah satu sudut kebun teh Nglinggo Samigaluh
            Sejenak beristirahat sambil menikmati sejuk dan segarnya udara pegunungan yang gagal saya dapatkan di Embung Batara Sriten kemarin, namun karena waktu yang sudah semakin sore kamipun tidak bisa berlama-lama dipuncak tersebut, setelah mengabadikan moment dengan beberapa pose bak model papan atas kamipun menuju kembali ke kebun teh karena tadi juga belum sempat berfoto disana hahaha sepertinya belum afdol kalau belum foto, sambil turun kita masuk ke salah satu petak kebun teh tersebut untuk foto, sambil membahas kenapa tadi parkirnya ngak diatas aja biar jalannya ngak jauh hahaha. Sebenarnya pengen mampir disalah satu warung teh yang ada disekitar kebun tersebut, sepertinya assik ngeteh ditengah kebun the, namun sayang waktu yang tidak memungkinkan, akhirnya kami putuskan untuk langsung turun dan kembali ke habitat kita masing-masing. Setelah ini mau mbolang kemana lagi? Em ngak tau juga tergantung arah angin mau mengantar kita kemana.


0 comments:

Post a Comment

statistics

dwitoro

sebagian kecil cerita hidup saya

Subscribe

Recent

Comment

Gallery

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Follow us on FaceBook

About

Powered by Blogger.

Popular Posts