Kata batik mungkin sudah tidak asing lagi ditelingga kita,
apalagi sejak di akui oleh UNESCO bahwa batik merupakan salah satu kebudayaan
asli Indonesia dan semua orang latah memakai batik, batik pun mulai berkembang
yang dulu hanya dipakai pada acara formal semata, kini pakai kemeja atau baju
batik bisa kapan saja dan dimana saja, anak mudapun kini sudah tidak malu lagi
mengenakan batik. Namun taukah kalian bahwa tidak hanya kain yang dapat
dibatik? Bahwa kayu ternyata juga dapat dibatik, seperti yang berkembang di
Desa Wisata Krebet yang terletak di Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan,
Kabupaten Bantul. Disanan jauh sebelum UNESCO mengakui bahwa batik merupakan
peninggalan budaya asli Indonesia sebagian masyarakatnya telah mengembangkan
kerajinan Batik Kayu.
|
mendapat penjelasan dari owner sanggar punokawan sebelum praktek |
Kebetulan hari Sabtu
21 Mei 2016 kemarin saya berkesempatan mengunjungi Desa Wisata tersebut
berserta rombongan saya dari SMK Muhammadiyah Bangunjiwo untuk melakukan
kegiatan luar kelas pada mata pelajaran Seni Budaya. Saya pilih Desa Wisata
Kerebet karna disana kita bisa mengenal 2 seni kriya sekaligus yaitu kriya kayu
dan juga kriya batik. Disana anak-anak akan melihat para pengerajin membuat
topeng dari kayu dengan cara dipahat, setelah jadi sebuah topeng barulah proses
pewarnaan dengan cara di Batik. Selain melihat tentu saja anak-anak dapat
praktek secara langsung membatik pada topeng yang telah disediakan di CV.
Sanggar Punokawan yang kami kunjungi kemarin, sanggar terbesar di Desa Wisata
tersebut.
|
dengan sabar mbak e mendampingi anak-anak praktek membatik |
Sebelum praktek,
anak-anak juga dikasih penjelasan terlebih dahulu oleh pemilik sanggar dan juga
didampingi oleh karyawannya yang dengan telaten mengajari anak-anak bagai mana
mengunkan canting yang baik dan benar. Karena ini merupakan pengalaman pertama
anak-anak membatik diatas media kayu, jdai maklum lah hasilnya agak sedikit
belepotan. Setelah selesai menuangkan lilin dengan canting diatas kayu, langkah
selanjutnya yaitu pewarnaan, anak-anak juga diajak ikut melihat proses
pewarnaan tersebut, setelah selesai diwarna selanjutnya pelorodan yaitu menghilangkan sisa lilin yang menempel pada kayu,
setelah selesai di lorod langkah
selanjutnya dijemur.
|
anak-anak dengan teliti menuangkan lilin diatas kayu dengan canting |
Pada dasarnya proses membatik pada kayu itu sama dengan
membatik pada kain, Cuma beda medianya. Setelah kering, topeng kayu hasil karya
anak-anak tadi dapat dibawa pulang tentu saja itu akan menjadi kenang-kenangan
yang cukup berharga untuk anak-anak, selain dapet ilmu juga dapat cindera mata
hasil karyanya sendiri sangat menyenangkan bukan? Berminat belajar membatik
pada kayu untuk mengisi libur akhir pekan mu? Silahkan hubungi saya, nanti saya
antar kesana, harga cukup murah selain itu kalian juga bisa mengunjugi
spot-spot menarik yang terletak tidak jauh dari Desa Wisata Krebet.
|
hasil karya anak-anak dapat dibawa pulang setelah jadi |
waa cocok ini buat belajar membatik, dekat dengan rumah tapi malah belum pernah mencoba
ReplyDeletemenarik nih anak saya mau tak ajak belajar membatik kesana ah
ReplyDelete