Tuesday, 24 May 2016

Belajar Membatik Kayu di Desa Wisata Krebet

Kata batik mungkin sudah tidak asing lagi ditelingga kita, apalagi sejak di akui oleh UNESCO bahwa batik merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia dan semua orang latah memakai batik, batik pun mulai berkembang yang dulu hanya dipakai pada acara formal semata, kini pakai kemeja atau baju batik bisa kapan saja dan dimana saja, anak mudapun kini sudah tidak malu lagi mengenakan batik. Namun taukah kalian bahwa tidak hanya kain yang dapat dibatik? Bahwa kayu ternyata juga dapat dibatik, seperti yang berkembang di Desa Wisata Krebet yang terletak di Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Disanan jauh sebelum UNESCO mengakui bahwa batik merupakan peninggalan budaya asli Indonesia sebagian masyarakatnya telah mengembangkan kerajinan Batik Kayu.
mendapat penjelasan dari owner sanggar punokawan sebelum praktek 
     Kebetulan hari Sabtu 21 Mei 2016 kemarin saya berkesempatan mengunjungi Desa Wisata tersebut berserta rombongan saya dari SMK Muhammadiyah Bangunjiwo untuk melakukan kegiatan luar kelas pada mata pelajaran Seni Budaya. Saya pilih Desa Wisata Kerebet karna disana kita bisa mengenal 2 seni kriya sekaligus yaitu kriya kayu dan juga kriya batik. Disana anak-anak akan melihat para pengerajin membuat topeng dari kayu dengan cara dipahat, setelah jadi sebuah topeng barulah proses pewarnaan dengan cara di Batik. Selain melihat tentu saja anak-anak dapat praktek secara langsung membatik pada topeng yang telah disediakan di CV. Sanggar Punokawan yang kami kunjungi kemarin, sanggar terbesar di Desa Wisata tersebut.
dengan sabar mbak e mendampingi anak-anak praktek membatik
       Sebelum praktek, anak-anak juga dikasih penjelasan terlebih dahulu oleh pemilik sanggar dan juga didampingi oleh karyawannya yang dengan telaten mengajari anak-anak bagai mana mengunkan canting yang baik dan benar. Karena ini merupakan pengalaman pertama anak-anak membatik diatas media kayu, jdai maklum lah hasilnya agak sedikit belepotan. Setelah selesai menuangkan lilin dengan canting diatas kayu, langkah selanjutnya yaitu pewarnaan, anak-anak juga diajak ikut melihat proses pewarnaan tersebut, setelah selesai diwarna selanjutnya pelorodan yaitu menghilangkan sisa lilin yang menempel pada kayu, setelah selesai di lorod langkah selanjutnya dijemur. 

anak-anak dengan teliti menuangkan lilin diatas kayu dengan canting
Pada dasarnya proses membatik pada kayu itu sama dengan membatik pada kain, Cuma beda medianya. Setelah kering, topeng kayu hasil karya anak-anak tadi dapat dibawa pulang tentu saja itu akan menjadi kenang-kenangan yang cukup berharga untuk anak-anak, selain dapet ilmu juga dapat cindera mata hasil karyanya sendiri sangat menyenangkan bukan? Berminat belajar membatik pada kayu untuk mengisi libur akhir pekan mu? Silahkan hubungi saya, nanti saya antar kesana, harga cukup murah selain itu kalian juga bisa mengunjugi spot-spot menarik yang terletak tidak jauh dari Desa Wisata Krebet.  
hasil karya anak-anak dapat dibawa pulang setelah jadi

2 comments:

  1. waa cocok ini buat belajar membatik, dekat dengan rumah tapi malah belum pernah mencoba

    ReplyDelete
  2. menarik nih anak saya mau tak ajak belajar membatik kesana ah

    ReplyDelete

statistics

dwitoro

sebagian kecil cerita hidup saya

Subscribe

Recent

Comment

Gallery

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Follow us on FaceBook

About

Powered by Blogger.

Popular Posts