Monday, 6 June 2016

Masjid Gede Mataram Kota Gede

Masjid Gede Mataram Kota Gede
Marhaban Yaa Ramadhan tak terasa kita telah kembali dengan bulan suci, bulan yang penuh rahmat, berkah dan ampunan ini. Tahun ini puasa Ramadhan 1437H jatuh pada tanggal 6 Juni 2016. Kemarin ahad 5 Juni 2016 saya berkesempatan gowes ke daerah kota gede bersama partner gowes sekaligus guiede si Atun karna rumah nya kota gede. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Kota gede merupakan bekas ibu kota Kerajaan Mataram Islam dan tentu saja saat itu turut andil dalam menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa dan hingga kini menjadi Agama Mayoritas. Beberapa bangunan peninggalan kerajaan Mataram Islam ini masih bisa kita lihat sampai sekarang seperti Masjid Gede Mataram, Makam Raja-raja, Komplek Watu Gilang dan Pasar Gede. Menyusuri gang-gang kecil di kampung Kota gede, membawa kita seperti menjelajah kembali ke masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam bangunan jaman dulu masih banyak dan kokoh berdiri sampai saat ini, salah satunya yaitu Masjid Gede Mataram yang saya kunjungi kemarin, Masjid in didirikan pada masa pemerintahan Raja Panembahan Senopati pada tahun 1589 M, dan pernah terbakar pada tahun 1919 M, dan selesai diperbaiki pada tahun 1923 M.
Bangunan Masjid Gede Mataram Kota gede ini mengunakan atap berbentuk Tajug bertumpang tiga pada bangunan utama, dan limasan pada bangunan serambi masjid. Disebelah selatan masjid terdapat Makam Raja-raja Mataram, namyn sayang kemarin saya tidak sempat mengunjungi tempat tersebut. Sebenernya sudah sejak bulan puasa tahun kemarin saya pengen merasakan solat taraweh di Masjid Gede Mataram Kota gede ini namun belum kesampaian, smoga tahun ini bisa menyempatkan untuk merasakan sholat disana. Setelah selesai melihat masjid dari luar saya kembali lanjutkan gowes saya, tujuan selanjutnya yaitu petilasan watu Gilang, watu gilang tersebut konon sebagai tempat singgasana Raja Mataram Panembahan Senopati. Situs watu gilang ini terletak disebelah selatan komplek Masjid dan Makam, batu tersebut terletak didalam sebuah cungkup yang berukuran kurang lebih 3x4 meter, jadi tidak bisa dilihat dari luar, kalau pengen melihat masuk kita harus mengundang juru kuncinya. Cungkup watu gilang ini terletak ditengah jalan, dan dikelilingi oleh 4 pohon beringin yang cukup besar yang melambangkan usia yang cukup tua.

Setelah dari watu gilang saya melanjutkan gowes saya kembali, kali ini kembali ke utara menuju Pasar Gede atau Pasar Legi karena hari pasarannya Legi dalam hari Jawa, kebetulan hari ahad kemarin pas Ahad Legi, jadi pas pasaran, pasar terlihat lebih ramai dari hari biasanya, banyak pendagang yang mengelar dagangannya dipinggir jalan di seputaran pasar gede ini, bahkan kemarin film AADC 2 juga sempet mengambil salah satu adegan dalam shotting di pasar kota gede ini. Namun sayang kemarin saya ngak sempet jajan di pasar kota gede ini, sebenarnya ada beberapa makanan khas dari jaman kerajaan Mataram Islam dulu yang hanya di jual di pasar ini salah satu nya kipo. Setelah melewati kemacetan pasar legi kota gede gowes saya selanjutnya mengitari jalanan kota Jogja, dan meninggalkan daerah Kota gede. Demikian sedikit cerita saya tentang Kota gede, selamat menjalakan ibadah puasa di bulan Ramadhan salam nunggu bedhug maghrib...dug..dug..dug... 

0 comments:

Post a Comment

statistics

dwitoro

sebagian kecil cerita hidup saya

Subscribe

Recent

Comment

Gallery

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Follow us on FaceBook

About

Powered by Blogger.

Popular Posts