Sabtu 23 Mei 2015, menambah
pengalaman baru saya dalam Gowes sepeda, setelah tertunda sekitar 2 minggu dari
rencana awal, kemarin sabtu akhirnya saya bisa mancal pedal sepeda saya sampai
perbukitan Imogiri, Dlingo, dan Pleret. Daerah tersebut sebenarnya tidak begitu
asing bagi saya, namun biasanya saya ke daerah tersebut mengunakan sepeda
motor.
Sabtu pagi sekitar pukul 05.45 menit
saya menunggu Davit Anggoro salah satu teman dari tetangga kampung saya di pos
kampling yang kami jadikan meet point sebelum berangkat, janjian nya sih jam
05.00 pagi,namun ternyata jam segitu masih langit cukup gelap. Setelah beberapa
saat menunggu akhirnya dia pun datang, dan kami pun memulai explore bantul
bagian timur dengan penuh semangat. Sebenarnya pagi itu saya juga mengajak
beberapa teman kampung dengan pancingan gowes ke Stadion Sultan Agung Bantul
yang memang jaraknya lebih dekat dari pada ke Imogiri, beberapa teman memang
ada yang berminat, namun ketika esok pagi nya mereka muntir dan ngak jadi ikut,
alhasil hanya saya dan Davit yang nGowes pagi itu.
Rute pagi itu seperti rute gowes ke
Imogiri sebelumnya, yaitu melalui Kasongan ketimur, tembus kampus ISIS *ISI
Sewon maksud e, terus lewat Tembi keselatan hingga tembus timur perempatan
Manding, keselatan lagi melewati jalanan ditengah sawah yang masih sedikit
berkabut, dan bertemu dengan anak-anak yang mau berangkat ke sekolah, maklum
ngak pas hari libur, hingga tembus jalan daerah timu perempatan bakulan ketimur
menuju Imogiri, setelah hampir 1 jam perjalanan kami melewati bekas Pasar
Imogiri, dan kami ambil kanan menuju kebun buah mangunan, dan disinilah
perjalanan sesungguhnya dimulai, awalnya sih tanjakannya masih biasa dan tenaga
kami juga belum banyak terkuras karena kita ngayuh sepedanya relatif santai, namun
semakin ke atas ternyata mulai terasa semakin berat, namun belum sampai TTB kok
hingga akhirnya sampailah disebuah bukit, entah apa namanya namun sepertinya
bukit tersebut sering buat mampir dan foto2 karena memang view dari atas bukit
tersebut cukup bagus.
Tanjakan Pertama dan masih SEMANGAT! |
Sambil melepas lelah dan menikmati
minum yang saya bawa plus bonus udara segar dan pemandangan yang cukup bagus,
saya pun ikutan berfoto kayak beberapa pengunjung yang mampir ditempat
tersebut. Sesaat sebelum kami meninggalkan tempat tersebut, kami bertemu dengan
seorang Goweser, setelah berkenalan yang ternyata namanya juga sama dengan nama
saya hahaha emang dasar nama pasaran sih ya, ternyata orang tersebut rumah nya
Krebet, salah satu Desa Wisata penghasil batik kayu yang cukup terkenal di
Bantul dan tidak jauh juga dari tempat tinggal saya, akhirnya mas Dwi dari
Krebet tersebut ikut gowes bareng kami, karena ketika saya tanya tujuannya mau
kemana juga binggung katanya asal gowes aja gitu.
melepas lelah sambil menikmati indahnya pemandangan |
Mas Dwi tersebut sebenarnya berdua
juga dengan temannya, namun entah karena konflik apa sehingga temannya tersebut
tega meninggalkan mas Dwi tersebut untuk melanjutkan perjalanannya sendiri dan
temannya putar balik pulang kerumah. Oke perjalanan kami lanjutkan menuju Kebun
Buah Mangunan, tanjakan panjang didepan semakin menguras tenaga, maklum masih
pagi belum sempet sarapan, akhirnya sayapun menyerah dan harus rela TTB Tutun
bike, setelah beberapa kali TTB akhirnya kita sampai di pertigaan kalo kekanan
arah Kebun Buah Mangunan, sejenak kita melepas lelah di pertigaan tersebut,
kalo menurut hitungan jarak tempuh dari Edomondo sih jaraknya dari tempat
istirahat yang pertama tadi belum terlalu jauh sekitar 3-4Kilometer, namun
capeknya melebihi perjalanan dari rumah sampai Imogiri hehehe.
"KZL" narsis di Hutan pinus |
Karena tujuan kita memang bukan Kebun
Buah Mangunan dan kalau mau putar balik juga sudah nanggung, maka kitapun
kembali melanjutkan perjalanan menuju Hutan Pinus, dan kembali kita pun TTB
kecuali mas Dwi yang tetep genjot pedal, entah terbuat dari apa itu lutut
sehingga kuat kayak gitu, saya sendiri sudah sekitar 2 mingguan ini ngak
bersepeda, Cuma jum’at pagi kemarin saya coba gowes itung-itung buat pemanasan
biar ngak kaget dengan rute juga ngak begitu jauh, tapi ya kalo rutenya kayak
gini tetep aja pemanasan kemari seperti ngak ada artinya hahaha. Sampai hutan
pinus sudah cukup ramai orang yang berkunjung kesana entah itu untuk sekedar
main, cari udara segar atau sekedar berfoto untuk memenuhi koleksi foto di
Instagram nya. Saya pun ngak mau kalah, namun cukup sepeda saya saja yang
narsis di Hutan pinus tersebut.
Sampai di hutan pinus mas Dwi rekan
baru kami tadi mampir disebuah warung, kami pun ditawari untuk ikut mampir,
namun kami karena keburu siang dan panas kamipun ngak ikut mampir dan
melanjutkan perjalanan kembali, dan sampailah di puncak bukit becici, namun
kita juga ngak masuk kedalam, Cuma mampir foto doang di depannya, dan kembali
melanjutkan perjalanan tak lama kemudian mas Dwi tadi sudah berhasil menyusul
kami, setelah melewati tanjakan dan turunan sampailah kita di turunan yang
cukup mengasikan, namanya Cino Mati, cukup serem sih, tapi seru, perjuangan TTB
tadi seperti dibayar lunas dengan menuruni jalan Cino Mati ini walaupun dari
atas sampai bawah jurang dari 10 menit namun sensasinya sungguh menyenangkan.
Sampai dibawah kita sudah sampai didaerah Pleret, dan jalanan kembali datar,
tak ada lagi tanjakan Jahanam.
Sampai di barat perempatan Jejeran
kami berpisah dengan mas Dwi tadi, sepertinya dia kembali ke rumah temennya
yang telah meninggalkannya di jalan tadi, sampai daerah tembi kami mampir beli
soto untuk menambah stamina, jam sudah menunjukan pukul 10 lebih, dan jarak
yang sudah kami tempuh sudah lebih dari 40 kilometer dengan tanjakan yang
menguras tenaga tadi, setelah selesai makan, kami lanjutkan lagi perjalan,
walaupun kenyang tapi rasa lelah tetap ada, dengan sisa sisa tenaga akhirnya
sampai rumah juga sekitar pukul 11.00 dengan total jarak tepuh sekitar 53
kilometer, dengan melewati 6 Kecamtan di kabupaten Bantul, mulai dari kecamatan
Kasihan, Sewon, Jetis, Imogiri, Dlingo dan Pleret. Gowes selanjutnya mau kemana
lagi? Pengennya sih ke Kali Kuning, tapi ya tergantung arah angin. Kalo di
agenda si Ahad 31 Mei 2015 besok ikut event Jogja Bike Heritage 2015.