Sabtu 6
Juni 2015 perhelatan akbar seni rupa kontemporer kembali di gelar di kota Yogyakarta, salah
satu pameran Seni Rupa terbesar di Indonesia bahkan di kawasan Asia Tenggara
ini bernama ART|JOG yang sudah masuk kali ke-8 penyelengaraannya untuk tahun
2015 ini. Gelaran ART|JOG|8 untuk tahun ini mengambil tema “INFINITY IN FLUX”
The Unending Loop that Bonds the Artist and the Audience. Menurut Bambang ‘Toko’
Witjaksono selaku kurator pameran, tema tersebut diangkat dari respon
pengunjung pada ART|JOG sebelumnya, saat ber-selfie di depan karya seni. Hal ini,
disatu sisi, kelihatan seperti ‘mengganggu’, namun disisi lain menunjukan
keinginan untuk lebih ‘dekat’ dengan karya.
Dengan hal
tersebut untuk tahun ini karya-karya yang dipamerkan di ART|JOG|8 banyak yang
mengajak pengunjung untuk berinteraksi dengan karya tersebut, seperti pada
karya Comision Artist pada gelaran ART|JOG|8 tahun ini yang mengandeng duo
seniman Miko Bawono dan Santi Ariestyowanti sepasang suami istri yang membawa
bendera Indiguerillas sebagai nama. Indiguerillas sebagai Comision Artist pada
ART|JOG kali ini menghadirkan 8 karya instalasi yang melibatkan partisipasi
publik atau pengunjung. Selain itu juga ada Special Presentation dari seniman
asal Jepang Yoko Ono, dalam ART|JOG kali ini Yoko Ono memamerkan sebuah karya
yang bertajuk “Wish Tree”, karya tersebut merupakan sebuah proyek instalasi
sebagai karya seni publik-pengunjung diminta untuk menuliskan harapan pada
secarik kertas dan mengantungkannya pada ranting pohon tersebut hingga tak ada
lagi tempat tersisa.
Salah satu karya dari seniman Heri Dono yang berjudul Fermentation of Nose |
Pada acara
pembukaan kemarin, saya datang memang sengaja maleman dikit ngak terlalu awal
ya seperti pembukaan yang sebelumnya pengunjung penuh sesak memadati halaman
Taman Budaya Yogyakarta pikir saya dengan datang lebih malam antrian masuk
sudah tidak terlalu panjang, namun ya sama saja. Sebagai hiburan untuk para
pengunjung ada pertunjukan dari duo Dj wanita dengan hentakan music ajeb-ajeb
nya, dan lampu kelap kelip dipadu dengan video mapping menambah kesan mewah
pada acara pembukaan tersebut. Sambil menunggu antrian yang masih mengular
panjang, saya dan teman saya mencoba ikut menikmati alunan music ajeb-ajeb tersebut,
hingga akhirnya pertunjukan music dari Duo Dj tersebut selesai namun antrian
masih juga mengular panjang. Menjelang pukul 10 malam terdengar suara dari
speaker bahwa pameran pada malam hari itu akan tutup pada pukul 10 malam, namun
disisi lain antrian juga masih panjang, pikir saya wah gagal masuk ke dalam
ini, saya mencoba untuk menunggu sampai jam 10, kalau memang benar-benar tutup
ya pulang, namun ternyata panitia masih berbaik hati untuk tetap memberi
kesempatan masuk pagi pengunjung yang sudah mengantri dari tadi, saya dan teman
saya pun lantaas merangsek masuk kedalam antrian, dan akirnya kurang dari 10
menit berdesakan dalam antrian saya berhasil masuk kedalam venue pameran.
Didalam venue
ternyata juga tak ubahnya diluar tadi, pengunjung masih berjubel, jadi ya dalam
melihat karya hanya sekilas-seklias saja, belum bisa menikmati atau
berinteraksi dengan karya tersebut, maklum namanya juga gratisan hehehe.. masuk
kedalam lagi kita seperti tidak sedang berada didalam Taman Budaya Yogyakarta,
panitia ART|JOG ini bener-bener mengolah ruangan TBY menjadi sedemikian rupa
sehingga mampu menampung 103 karya dengan berbagai ukuran dari 86 seniman yang
mengikuti pameran tersebut. Maka tak heran setelah pembukaan para pengunjung
dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 50.000 untuk umum, Rp. 25.000 untuk pelajar
dan Mahasiswa dan Rp. 10.000 untuk usia 6-12 Tahun, dan dibawah usia 5 tahun
gratis. untuk mengetahui info terbaru dalam gelaran ART|JOG kali ini silahkan follow akun twitternya @artjog atau download aplikasi ART|JOG di GooglePlay pada smartphone android anda. Selamat menyaksikan ART|JOG|8 2015
0 comments:
Post a Comment