Sebuah tempat wisata baru di Kecamatan
Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul. Tempat wisata ini menyuguhkan pemandangan
alam yang cukup indah, bentang sawah didaerah Kabupaten Klaten dan juga waduk
rowo jombor terlihat jelas dari tempat ini. Saya berkempatan mengunjungi tempat
tersebut beberapa bulan yang lalu tepatnya hari Rabu, 23 Desember 2015, saya
kesana karena diajak rekan kerja saya yang ingin main kesana bersama gank jaman
kuliahnya dulu. Saya berangkat dari perempatan ringroad jalan Wonosari yang
menjadi meet point kami sekitar pukul 9 pagi, setelah bertemu teman saya atun
kami bergegas menuju Blok O untuk bertemu dengan gank kuliah atun si Dya dan
Dwi. Setelah bertemu kami langsung bergegas menuju TKP melewati jalur berbah
terus tembus piyungan dan naik menuju jalan wonosari.
Karena dari kami berempat belum pernah ada
yang kesana praktis kami hanya mengandalkan google maps sebagai penunjuk jalan.
Selain itu ini juga kali pertama saya main dengan gank nya atun dan disinilah
kredibilitas saya sebagai bolang dipertaruhkan hahaha. Setelah naik sampai
patuk kita masih lurus menuju arah kota wonosari, sampai dengan pertigaan
sambipitu kita belok kiri menuju arah Glipar dan Gendangsari atau sama dengan
jalan menuju Embung Batara Sriten, sebuah embung tertinggi di Gunung Kidul yang
view nya juga keren namun dibutuh perjuangan untuk mencapai lokasi tersebut
karena memang jalannya yang tidak begitu bagus. Kita lanjut lagi cerita
perjalanannya, setelah mengikuti jalan sambipitu tadi, kita dipertemukan
pertigaan menuju Gedangsari, kita ambil kiri mengikuti arah ke Gedangsari
tersebut, wilayah Gedangsari ini berbatasan langsung dengan wilayah Klaten,
Jawa Tengah jadi selain via Jalan Wonosari menuju ke Gedangsari ini juga bisa
ditempuh via Jalan Jogja-Solo. *nanti saya ceritakan diperjalanan pulang. Memasuki
wilayah Gedangsari kami mulai buta arah dan beberapa kali saya menyuru atun
untuk membuka GPS di hape saya untuk memastikan kita berada dijalur yang benar.
Setelah melewati lebih dari 1 jam perjalanan
dan melewati jalan yang cukup gronjal gronjal dan mulai bingung dengan jalan
yang kita lewati kita putuskan untuk istirahat terlebih dahulu dan membuka
bekal yang kita beli diperjalanan tadi. Sambil minum dan makan roti serta
melihat pemandangan yang cukup indah di bawah sana menambah nikmat rasanya
walaupun panas matahari cukup terik siang itu. Setelah sejenak beristirahat
kita kembali melanjutkan perjalanan, dan agak ragu dengan jalan yang kita lalui
karena sepertinya jalannya tidak lazim untuk menuju kesebuah tempat wisata,
setalah naik turun bukit dan menyusuri jalan yang berkelok-kelok dengan kondisi
jalan yang bermacam-macam akhirnya kita samapai jalan yang benar untuk menuju
Green Village Gedangsari setelah tanya dengan adik yang baru pulang dari
sekolah, karena sudah yakin dengan akses jalan untuk menuju tempat tersebut,
kita putar balik kebawah untuk mampir ke Masjid, ada sebuah Masjid dengan
bangunan yang cukup megah ditempat yang cukup jauh dari Kota tersebut.
Setelah menjalankan Ibadah kita langsung
menuju ke Green Village Gedangsari yang jarak nya tidak terlalu jauh dari
Masjid tersebut. Sampai TKP kita langsung memarkir sepeda motor, tidak ada
restribusi tiket masuk untuk datang ketempat tersebut, cukup dengan membayar
ongkos parkir sepeda motor dengan tarif Rp. 3000 kalau tidak salah. Setelah parkir
kita langsung bergegas menikmati bentang alam dari tempat yang lagi ngehitz di
Instagram tersebut, walaupun dibawah terik matahari atun and the gank tetep
tidak peduli dan sibuk berfoto ria biar ikut ngehits, alhasil saya yang jadi
korban untuk menjadi fotografer dadakan. Namun saya juga ngak mau kalah dengan
mereka untuk ikut berfoto ria. Pada saat saya kesana pengunjung cukup banyak
walaupun pas weekday, mungkin karena pas liburan semester. Ditempat tersebut
juga sudah terdapat fasilitas beberapa Gazebo untuk berteduh dari terik panas
matahari dan juga untuk menikmati pemandangan alam ditempat tersebut, selain
itu juga terdapat bangunan rumah limasan serta toilet. Melihat ada salah satu
Gazebo yang kosong kita bergegas untuk memakai gazebo tersebut untuk beristirahat
dan kembali menikmati bekala yang kami bawa tadi, namun sayang tidak lama
kemudian terlihat awan mendung mulai mengelayut dan Dya temennya atun mulai
panik dan mengajak pulang akhirnya kami bergegas untuk pulang, namun sebelum
pulang kami kembali foto dibawah tulisan Green Village Gedangsari. Selain itu
kita juga tanya dengan penjaga parkir untuk akses jalan yang lebih mudah, dan
kita disarankan untuk lurus naik keatas nanti setelah ketemu pertigaan disuruh
ambil kiri untuk lewat Klaten.
urip mung mampir ngombe |
Belum terlalu lama
setelah kami meninggalkan Green Village Gedangsari ternyata hujan benar benar
turun dan cukup deras, kami segera mengambil mantol yang ada di bagasi motor
untuk kami pakai, dibawah guyuran hujan yang cukup deras dan kami juga masih
buta dengan jalan yang kami lalui akhirnya ketemu juga dengan jalan mulus untuk
menuju wilayah klaten, namun setelah ketemu jalan mulus tersebut saya juga
sempat berdebar-debar karena kita langsung disuguhkan turunan tajam, dan saya
juga belum mengetahui medan jalan tersebut, sayapun sempat hampir terjatuh
ketika menuruni jalan tersebut, karena jalanan yang licin dan ketika motor saya
rem dan membuat ban selip hingga kami hampir aja jatuh, namun Alhamdulillah
saya masih bisa mengendalikan motor hingga akhirnya kami selamat melewati
turunan tajam tersebut. Sampai bawah kita sudah memasuki wilayah Klaten, karena
masih hujan saya pun tidak mengeluarkan Hape untuk melihat GPS, sehingga saya
hanya main felling aja, dan akhirnya ketemu jalan utama Jogja-Solo dan disambut
kemacetan panjang dan guyuran hujan lebat di daerah Prambanan. Itulah tadi cerita
saya tentang Green Village Gedangasari, sebuah tempat yang cukup bagus untuk
dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata, namun alangkah lebih baiknya kalau
dikasih papan petunjuk arah untuk sampai kelokasi tersebut yang lebih banyak,
agar memudakan para pengunjung untuk sampai ketempat tersebut.
Lanjutkan Gan
ReplyDelete-> Salam Jogja Rental