Puncak
Bukit Becici pertama kali mendengar kata tersebut masih terasa asing ditelinga
saya, dan ngak menyangka bahwa tempat tersebut masih berada di wilayah
Kabupaten Bantul, tepatnya di dusun Gunung Cilik, Desa Muntuk, Kecamatan
Dlingo. Yah memang kabupaten yang khas dengan sebutan sebagai Kota Geplak ini mempunyai berbagai potensi kekayaan alam yang menakjubkan nah salah satunya ya Puncak
Bukit Becici ini.
Awal
mula saya berkunjung ke puncak bukit becici ini karena diajak salah satu
teman saya yang kepengen mengunjungi tempat tersebut, maklumlah anak kekinian kalo ada temannya yang kemana gitu langsung ikut heboh dan cepet-cepet pengen ikut kesana. *untung aku engak kayak gitu ya hahaha. Karena masih terasa asing dan juga belum
tau tempatnya, maka saya coba browsing di internet, ternyata ada beberapa
review dari beberapa bloger yang sudah pernah menjejakan kaki ke puncak bukit
becici tersebut. Sebenarnya ajakan tersebut sudah muncul beberapa minggu yang
lalu, namun karena kesibukan saya ajakan itupun selalu tertunda-tunda *halah sok sibuk banget ya… nah akhirnya tadi
pagi, sabtu 25/4/2015 saya bersama teman saya berhasil menjejakan kaki ke
puncak bukit becici walaupun tadi pagi juga sudah hampir gagal, karena tau
sendiri to Jogja beberapa hari terakhir ini setiap sore hingga malam selalu di
guyur hujan, bahkan ini tadi sampai pagi hujan masih menguyur.
Saya
berangkat melalui jalur Imogiri yaitu jalur untuk menuju kebun buah mangunan
atau hutan pinus bagi yang pernah kesana, sepanjang perjalanan sesekali grimis
masih menyambut saya, dan matahari pun masih malu-malu menampakan sinarnya. Menjelang
hutan pinus kabut cukup tebal dan membuat jarak pandang menjadi terbatas,
serasa bukan lagi di Bantul bung hehehe…untuk menuju Puncak Bukit Becici ini
setelah sampai Hutan Pinus kita lurus aja mengikuti jalan menuju Patuk, nanti
tidak jauh dari Hutan Pinus sudah ada papan penunjuk arah menuju Puncak Bukit
Becici, sesaat sebelum sampai tempat parkir, kita melewati jalan berbatu dan
juga jalan tanah, mohon berhati-hati kalau sehabis ujan seperti tadi pagi
karena jalan cukup licin. Sampai diparkiran saya rasa saya menjadi pengunjung
yang pertama karena memang belum ada motor yang parkir, berbeda dengan parkiran
di hutan pinus tadi walaupun kabut cukup tebal namun parkiran juga cukup ramai.
Setelah
memarkir motor, untuk menuju puncak bukit becici kita jalan kaki dengan track
yang cukup landai dan untuk menuju puncak juga tidak terlalu jauh lumayanlah bisa buat jalan sante sambil gandengan tangan sama gebetan, ah namun sayang
tadi kesana ngak sama gebetan hahaha *emang punya?
Kanan-kiri
jalan tumbuh berbagai pepohonan dan didominasi oleh pohon Pinus yang kebanyakan
pohon pinus tersebut diambil getahnya, katanya mas mas yang jaga parkir tadi getah tersebut untuk
campuran bahan plitur selain itu juga sebagai campuran malam atau lilin bahan
untuk membatik. Kalo menurut saya pohon pinusnya lebih bagus yang ada di
kawasan hutan pinus, namun lumayan lah ini buat alternatif karena hutan pinus
sudah terlalu mainstream. Dibawah pohon pinus juga terdapat beberapa tempat
duduk untuk sekedar bersantai menikmati sejuknya udara pegunungan, selain
tempat duduk, juga terdapat beberapa ayunan, ya kalo sama gebetan mah bisa
main-main ayunan ala pilem india gitu deh.
Selain
tempat duduk dan ayunan, tersedia juga Gazebo, dan beberapa masih dalam proses
pembangunan, sesampainya dipuncak kita disuguhka oleh bentang pemandangan yang
cukup menakjubkan, ya lumayanlah kita ngak perlu jalan jauh, ataupun melewati
jalanan yang terjal dan berbatu kita dapat disuguhkan pemandangan yang oke
punya. Saya kira hampir seluruh bagian daerah Bantul terlihat dari puncak Bukit
Becici ini, selain kota Jogja dan sekitarnya, sayang tadi cuaca cukup berkabut
jadi sedikit menghalangi keindahan tersebut. Disisi selatan kita juga dapat
melihat bentangan samudera India, selain itu juga terlihat air terjun yang
cukup tinggi, namun tadi waktu di parkiran mencoba menanyakan akan keberadaan
air terjun tersebut katanya belum dikelola dengan baik dan jalan menuju kesana
masih susah, jadi saya urungkan niat saya untuk mengunjungi air terjun
tersebut.
Panorama dari atas Puncak Bukit Becici |
Di
puncak bukit becici ini juga terdapat 2 buah gardu pandang diatas pohon pinus
macam tempat flying fox di Kalibiru gitu, bagi yang punya nyali silahkan naik,
namun juga harus hati-hati untuk menjaga keselamatan anda sendiri. Menurut saya
Puncak Bukit Becici ini bisa menjadi tempat berkunjung selanjutnya setelah anda
mengunjungi Hutan Pinus, ataupun kebun Buah Mangunan, untuk saat ini belum ada biaya
restribusi masuk, pengunjung hanya diminta biaya parkir sebesar 2000 rupiah,
namun untuk menambah fasilitas yang ada, seperti tempat sampah atau kamar mandi
yang lebih layak, dan juga bisa untuk pendapatan desa, saya kira untuk kedepannya
bisa saja pengunjung ditarik restribusi agar bisa untuk menambah fasilitas yang
ada dan untuk mengangkat pendapatan penduduk setempat. oh iya tadi lupa ngak tanya kenapa tempat tersebut dinami dengan nama puncak Becici, karena menurut saya nama tersebut kayane ngak mBantul banget hehehe. Oke kalau ada waktu luang
silahkan berkunjung ke puncak bukit becici tersebut, waktu yang assoy untuk
berkunjung adalah sore hari ketika cuaca cerah, karena kita akan mendapati
sunset yang syahdu dari atas bukit becici tersebut.
0 comments:
Post a Comment